[🌸] Bukti
Malam itu juga mereka pulang dengan perasaan yang sangat bahagia. Tangannya tak henti bertaut, siapa pun yang melihat keduanya akan ikut tersenyum melihat kemesraan dua insan muda yang baru menjalin kasih.
Bahkan ketika pulang ke rumah, semua yang ada di sana lebih dulu mereka sapa, sampai Taehyung dan Jungkook yang ada di ruang tamu sedikit heran karena tidak biasanya mereka sedekat ini.
“Pa, Pi, ada yang mau Yeonjun omongin,”
Taehyung meletakkan cangkirnya di meja, “Ya, ada apa?”
“Kita mau pisah ranjang.”
Kedua orang tuanya terkesiap, tentu saja mereka panik dan saling tatap, “Maksud kamu? Kalian berantem?” Jungkook bertanya dengan heran karena apa yang ia lihat di depannya dan Yeonjun minta sangat bertolak belakang.
Yeonjun tersenyum, “Yeonjun sama Beomgyu udah saling, ehem- suka, maka dari itu karena kita masih muda dan juga kuliah, kita gak mau disatuin dulu,”
Taehyung menatap mereka penuh selidik, “Masa? Coba buktiin.”
Belum sempat Beomgyu berpikir akan membuktikan apa, Yeonjun lebih dulu menarik pinggang rampingnya dan mengajaknya untuk berciuman di depan sepasang pengantin yang lain itu.
Jungkook bahkan sedikit berteriak karena anaknya ini begitu agresif ketika mencium Beomgyu walau hanya sekilas, bisa ia lihat juga semburat merah di pipi kedua pengantin muda itu. Senyum Jungkook kian merekah, ia menatap Taehyung bahagia karena rencana mereka untuk mempersatukan Yeonjun dan Beomgyu ternyata berhasil selama 2 bulan jalannya pernikahan.
“Yeonjun takut khilaf kalau dikasih berduaan terus sama Beomgyu,” jujur Yeonjun yang membuat Beomgyu semakin memerah saja.
Taehyung pun terkekeh pelan, “Tuh kan, Papa bilang juga apa, kamu pasti naksirnya cepet sama Beomgyu,” ia pun menganggukkan kepalanya, “selamat deh, Njun, Beomie. Kehidupan pernikahan kalian yang sesungguhnya baru mulai sejak hari ini. Semoga kalian selalu dilimpahkan oleh kebahagiaan dan juga diberkati. Doa Papa, Pipi, Ayah, sama Yayah akan selalu menyertai untuk kebaikan kalian berdua.”
“Makasih, Pa, Pi.” ucap Beomgyu dengan senyuman yang tak hilang dari wajahnya sejak sore ini.
Jungkook ikut mengangguk, “Dari awal Papa dan Papi gak nyesel udah jodohin kalian berdua. Gak taunya cinta emang langsung tumbuh gak lama setelah itu, kan? Tetap saling menjaga, setia, percaya, dan berpegang teguh sama komitmen kalian.”
“Iya, Pi. Yeonjun bakal selalu inget pesan Papa dan Papi,” pemuda itu pun merangkul Beomgyu di sampingnya, “kita pamit dulu ya, mau bantuin pelayan nyiapin pemindahan barang-barang Beomgyu.”
Taehyung dan Jungkook mengangguk bersamaan seiring dengan kepergian Yeonjun dan Beomgyu ke lantai atas. Senang melihat keduanya benar-benar sudah menjalin kasih. Semoga mereka selamanya akan seperti itu. Sekalipun ada masalah yang datang menimpa, semoga keduanya juga tetap saling merangkul untuk menyelesaikannya secara bersama.
Ternyata pekerjaan itu menjadi lebih cepat dikerjakan dengan hanya pelayan mereka sendiri yang bekerja. Barang-barang Beomgyu sudah diletakkan secara rapih di kamar barunya yang lebih terlihat luas dan nyaman dibanding kamar Yeonjun. Ketika dirasa bahwa kamar tersebut sudah layak ditempati, Beomgyu pun menatap Yeonjun dan genggaman tangan mereka yang sedari tadi tidak terlepas.
“Aku ke kamar, ya?”
Yeonjun menoleh, kemudian ia mengecup kilat bibir itu sekali lagi. Sudah berapa kali Yeonjun melakukannya untuk hari ini? Sepertinya bibir tipis Beomgyu sudah menjadi favoritnya.
“Masih kangen.”
Kini Yeonjun menghimpit laki-laki kecil itu ke dinding di sebelah mereka. Beomgyu hanya semakin memerah, ia sejujurnya masih belum terbiasa dengan sikap Yeonjun yang seperti ini.
“Ih, nanti ada yang liat ...”
Yeonjun menyeringai, “Terus kamu malu?”
Yeonjun makin mendekatkan dirinya dan mencuri-curi kesempatan untuk mengecup leher dan bahu Beomgyu yang terekspos cantik di depannya.
“Aku teriak, nih, ya?”
Wajah Beomgyu sudah memerah total. Harusnya ia bisa marah seperti biasanya mereka bertengkar. Tetapi karena rasa cinta yang besar ini ia justru seperti orang bodoh yang malah mengharapkan lebih.
“Bentar, aku tandain dulu,”
“Apanya- AH!”
Yeonjun menghisap cepat leher Beomgyu hingga menghasilkan tanda merah keunguan di sana. Dengan seringai tampannya yang kurang ajar, Yeonjun pun mengecup bibir Beomgyu yang masih memproses keadaan.
“Bukti lain kalau kamu hak paten punya Choi Yeonjun.”
Final. Beomgyu akhirnya mendorong dengan sekuat tenaga wajah Yeonjun agar menjauh dari hadapannya. Yeonjun sendiri tertawa puas ketika Beomgyu berhasil dibuat memerah total akibat ulahnya, apalagi dengan tanda kepemilikannya yang jelas siapa pun bisa melihat itu nanti.
“Sinting! Sana pergi!”
“Gemes banget, sih? Tau kamu gemes dari dulu kayak gini aku cium terus kali, ya?”
“Kamu langsung aku gampar! Udah ih, aku mau ke kamar, apa mau kita berantem lagi aja?”
Yeonjun terkekeh, ia akhirnya melepaskan tangannya dari pinggang ramping Beomgyu. Membebaskan sang mangsa dari kandangnya.
“Hati-hati.”
Beomgyu mendecih, “Kayak mau ke mana aja, aku juga mau mandi sebelum malem banget, dadah~”
“Gak mau aku temenin mandinya?”
“Mesum!”
Beomgyu berteriak ketika bokongnya ditepuk begitu saja, ia pun membalasnya dengan menginjak kaki Yeonjun dan segera berlari masuk ke kamar barunya sambil menjulurkan lidahnya mengejek.
Yeonjun hanya tertawa pelan. Banyak yang terjadi hari ini, membuatnya ingin segera merasakan kesegaran lain yaitu dengan ikut membasuh tubuhnya. Tapi sebelum itu pikirannya kembali tertuju pada kejadian sore ketika Beomgyu yang jelas-jelas menolak Lucas karena sudah mencintainya lebih dulu.
Jika Beomgyu sudah menyelesaikan masalahnya dengan Lucas, itu tandanya ia juga harus mengurus masalahnya dengan Haechan. Ada yang aneh dalam hubungan di antara dirinya dan Haechan sejak dulu, dan sepertinya Lucas tahu tentang hal ini. Ia akan menghubungi lelaki itu nanti. []
© 2021, moawaua.