[🌸] Kabur

tw // bullying

Akibat kejadian semalam, Beomgyu masih marah kepada Yeonjun. Alhasil ketika ada kelas pagi, Beomgyu lebih dulu berangkat ke kampus secara diam-diam tanpa pengawasan. Ia berbohong pada bodyguardnya dengan mengatakan bahwa ia hanya ingin bersepeda di sekeliling perumahan, tetapi ternyata ia bersepeda sampai kampus.

Tidak peduli kakinya yang sangat pegal dan membuatnya kelelahan, yang penting ia bisa melarikan diri lebih awal agar tidak bertemu si Yeonjun bodoh itu.

“Bego. Yeonjun Jelek! Ngeselin! Songong! Sok ganteng!”

Beomgyu berjalan dengan lunglai di lorong kelas yang tanpa disadari juga ada tiga orang yang sudah memantaunya dari jauh. Apalagi Beomgyu datang saat pagi di mana suasana masih sepi, ketiga orang tersebut pun saling melempar senyum, kemudian ketika hanya ada mereka di satu lorong, tas ransel Beomgyu ditarik begitu saja hingga ia terpaksa membalik dengan lunglai.

Salah satu gadis di situ tersenyum miring, “Berani banget lo ngatain Yeonjun seenaknya mentang-mentang udah jadi ‘suami’ paksaannya,”

“Mana berangkat sendirian, lo pasti ditelantarin, kan, sama dia? Inget, ya. Yeonjun itu yang suka hampir satu kampus, lo jangan kepedean hanya bisa jadi suaminya, paling gak nyampe seminggu udah cerai atau Yeonjun jadian sama yang lain.”

Orang-orang yang berjumlah tiga itu tertawa puas, membuat Beomgyu semakin risih. Apalagi dengan ucapan tidak sopan yang baru saja mereka utarakan.

“Kalian siapanya Yeonjun emang?”

Yang laki-laki di situ menatapnya sinis, “Kita? Lo gak perlu tau, yang jelas kita sayang dan cinta sama Yeonjun. Kita gak bakal ngerelain dia berakhir sama orang kayak lo.”

Beomgyu mengangguk-angguk paham, “Oh, jadi yang bukan siapa-siapa di sini malah lebih berani? Ngaku sayang sama Yeonjun kok bisa-bisanya sejahat itu ngomong yang engga-engga tentang dia?”

“Bukan siapa-siapa lo bilang?!”

Isyarat mata dari yang laki-laki kepada salah satu gadis yang dikuncir pun membuat Beomgyu was-was. Tiba-tiba sebuah plastik kresek hitam sudah membungkus kepalanya. Beomgyu ditarik begitu saja, ia tidak bisa melawan karena terlalu lelah. Tetapi ia bisa merasakan bagaimana terkejutnya ketika ia disiram begitu saja oleh air satu ember hingga bulu kuduknya langsung berdiri secara merata.

“Jangan sok berani lo mentang-mentang ada status palsu,” kecam gadis yang berambut panjang dan kemudian merobek keresek di kepala Beomgyu.

Yang laki-laki juga ikut memberi cacian, “Pasti lo pura-pura hamil biar dinikahin sama dia, ngaku!”

Beomgyu tidak menjawab, tetapi bibirnya bergetar karena kedinginan. Jika ia terus meladeni orang-orang ini tentu saja akan membuang-buang waktunya. Merasa dicueki, rambut Beomgyu dijambak hingga ia meringis pelan.

Ternyata kehidupan pembullyan seperti ini memang benar-benar ada, tapi alasan terkonyolnya hanya karena laki-laki. Ah, Beomgyu malas sekali berurusan dengan mereka.

“Kalo ditanya jawab! Tuli atau bisu, lo?”

Beomgyu menatap mereka malas, “Ga ngerti bahasa binatang.”

Satu tamparan keras langsung Beomgyu dapatkan di pipi kanannya. Beomgyu ingin sekali membalas tetapi ia terlalu lemah untuk itu. Namun, ia juga tidak diam saja, masih ada mulutnya yang sanggup membalas perkataan mereka semua.

“Kalian suka sama Yeonjun? Ambil aja, aku ga peduli,” kemudian ia tersenyum tipis, “tapi itu juga kalo kalian mampu.”

“Kurang ajar-”

Beomgyu sudah bersiap untuk menolehkan kepalanya, tetapi tangan itu tidak jadi melayang melainkan ditahan oleh sosok yang baru datang dengan terengah-engah.

Akhirnya ia membuka matanya, dan hal yang pertama kali ia lihat adalah sosok Yeonjun yang segera menggunakan jaketnya untuk melindungi tubuh Beomgyu.

“Maaf gua telat.” bisiknya sambil mengusap pipi Beomgyu yang memerah.

“Yeonjun, kita-”

“Sst. Tobi, tolong bawa Beomgyu pulang, surat izin biar saya yang urus,” kemudian ia mengusap pelan kepala Beomgyu sebelum dibawa pergi oleh salah satu bodyguardnya, “jangan nolak, pulang ke rumah dan langsung istirahat, ya? Hati-hati di jalan.”

Ucapan lembut itu Beomgyu balas dengan anggukan lemas sebelum benar-benar menjauh dari suaminya.

Sekarang fokus Yeonjun langsung tertuju pada dua gadis dan satu laki-laki yang baru saja melakukan hal tidak pantas pada pasangannya. Ia pun menatap nametag yang ada pada almamater ketiganya.

“Yeonjun maaf, tapi kita gak setuju kamu nikah sama dia! Kamu bisa dapat yang lebih baik-”

“Terus siapa? Sama Kalian?” Yeonjun memotongnya lebih dulu, kemudian merotasikan bola matanya malas, “Apa kalian pikir dengan kalian yang udah ngelakuin hal kayak gini bikin gua berpikir bahwa kalian lebih baik dari Beomgyu?”

“Yeon-”

Yeonjun tidak ingin memperpanjang masalah, ia pun melirik bodyguardnya yang lain seraya memberi perintah, “Tolong urus mereka, kalau bisa pindah dari universitas ini sekarang juga.”

“Baik, Tuan muda.” []

© 2021, moawaua.