[🌸] Kangen

Liburan semester genap yang telah tiba beberapa hari lalu tentu tidak disia-siakan begitu saja oleh anak klub dance TUBATU, mereka menggunakan waktu ini untuk mengakrabkan diri dengan anggota lain yang baru masuk, salah satunya dengan mengadakan kemah di dekat pantai.

Memang terkesan tidak ada korelasinya dengan dance, tapi sejalan dengan tujuan mereka yaitu liburan dan bersenang-senang.

Kehidupan pernikahan Yeonjun dan Beomgyu juga sudah berjalan satu bulan lebih, selama itu pula hubungan mereka baik-baik saja. Bahkan karena itu juga Beomgyu hampir selalu diperbolehkan menginap di rumahnya. Seperti akhir bulan ini, sudah seminggu Yeonjun tidur sendirian, mereka baru akan bertemu lagi ketika liburan bersama klub.

“Lemes amat gua liat-liat ga ada cemewew lu,” senggol Hyunjin pada Yeonjun yang menatap malas ke arah mereka semua.

Woojin ikut tertawa, “Harusnya malah enak dong nyuruh dia nginep di rumah orang tuanya, lu jadi bebas sendirian, apa jangan-jangan lu udah naksir dia?”

Yeonjun menatap keduanya sinis. Tidak menggubris pertanyaan Woojin dan juga godaan Hyunjin. Suka pada Beomgyu katanya? Apa benar begitu? Ia masih menyukai Haechan dan sesekali memerhatikannya dari jauh. Tetapi tidak memungkiri sekarang ia juga memikirkan Beomgyu. Mungkin sekarang hanya sekadar perasaan sayang kepada teman. Tidak lebih. Harusnya.

Tapi siapa pun yang bisa melihat juga akan tahu. Ketika bis terakhir datang, mereka yang di dalam mulai turun satu per satu. Semuanya bisa melihat bagaimana netra Yeonjun memancarkan binar kebahagiaan ketika miliknya juga muncul dan turun dengan wajah mengantuk lucu.

“Yok, baris dulu, yok. Gua absen nih, udah ngumpul semua, kan?” tanya Soobin sebagai ketua klub TUBATU dan juga Leader di tim TXT.

“Udah, Bin!”

Beomgyu dan teman-temannya segera membuat barisan, karena Beomgyu lebih tinggi ia berada di barisan belakang bersama Hueningkai dan Taehyun.

Ketika Soobin mulai memanggil nama mereka satu per satu, saat itu pula Beomgyu dibuat terkejut oleh sepasang tangan kekar yang melingkar di pinggangnya dari belakang. Sebelum bersiap menendang, wangi maskulin yang khas itu membuat Beomgyu lebih dulu ia kenali, siapa lagi kalau bukan Choi Yeonjun suaminya.

“Gak kangen sama suami sendiri?” Yeonjun mengeratkan pelukannya dari belakang seraya menyandarkan dagunya pada bahu Beomgyu.

“Bis kamu nyampe duluan, ya? Tumben gak naik mobil pribadi,”

“Mau mandiri biar gak disindir lagi,” Yeonjun mendecih pelan, “kok malah balik nanya, jawab dulu kangen apa engga?”

Beomgyu terkekeh kecil, “Biasa aja, apa yang mau dikangenin dari kamu emang?”

“Oh, mancing nih.”

Karena yang lain masih sibuk berbaris, Yeonjun langsung menarik Beomgyu untuk masuk ke dalam tenda yang sudah dibuatnya ketika lebih awal sampai. Mereka menghilang begitu saja, bahkan ketika absen sudah mencapai nama Beomgyu, sosok itu tetap tidak kunjung menampakkan dirinya.

“Beomgyu mana? Loh, ini si Yeonjun juga ngilang,”

Hueningkai dan Taehyun yang sedari tadi mengetahuinya pun segera menunjuk ke tenda secara bersamaan, “Maklum, ada yang lagi temu kangen.”

“Masih pagi anjay ...” keluh Woojin.

Mendengar itu beberapa dari mereka langsung tertawa, beberapanya lagi merasa iritasi seperti Lucas dan Haechan salah satunya. []

© 2021, moawaua.