[🌸] Mengakhiri
Suara lantang Beomgyu yang berteriak membuat satu ruangan serentak ikut menoleh ke arah belakang dan menemukan sosok Beomgyu yang sudah menerobos masuk pintu ruangan yang memang tidak terkunci.
“BEOMGYU???”
Ketiga teman Beomgyu yang bukan lain adalah Soobin, Taehyun, dan Hueningkai menatap dirinya dengan panik dan juga bingung secara bersamaan. Dirinya yang kini berdiri dengan super berani walau dalam kostum badut kelinci gembul yang juga mereka kenal.
Yeonjun yang berada di altar pun juga ikut menoleh sehingga matanya langsung bisa bertemu dengan mata Beomgyu yang menatapnya dengan tatapan merindukan satu sama lain.
“Beomgyu?”
“SAYA KEBERATAN SAMA PERNIKAHAN INI!!!”
Semua hadirin tentu saja bingung dengan apa yang terjadi saat ini, terlebih lagi Yeonjun dan Sunoo sebagai mempelai yang ingin melangsungkan pernikahan.
Awalnya sang trio menatap area sekitar dengan takut, tetapi entah mengapa ketika melihat Beomgyu yang sangat serius, ada juga secercah harapan yang mulai terbit dalam diri mereka.
Entah ke mana perginya semua rasa takut itu, Beomgyu hanya tahu untuk saat ini ia harus melakukan dan mengutarakan semua yang telah lama terpendam dalam hatinya.
Bicara tentang tujuan Beomgyu hadir di sini yang hanya untuk melihat bagaimana acara tersebut berlangsung? Heh, omong kosong, Beomgyu justru ingin menggagalkannya.
“Waktu itu Om Yeonjun bilang sama saya untuk minta saya mengakhiri penderitaan Om dan jadi milik Om! TERUS KALO GINI BUKANNYA MALAH NAMBAH PENDERITAAN OM DENGAN NIKAH SAMA ORANG YANG BUKAN SAYA?!!”
Siapa pun akan terkejut dengan suara Beomgyu yang semakin lantang ditambah musik yang juga sudah dimatikan, mendukung sekali suara Beomgyu untuk menguasai satu ruangan pernikahan dan mampu didengar jelas oleh Yeonjun di depan sana.
“Kak,” Sunoo mulai panik, ia memanggil Yeonjun di sebrangnya yang masih juga fokus menatap Beomgyu.
Beomgyu sendiri sudah mulai menangis karena ia sudah tidak bisa menahan semuanya lagi. Beomgyu akan meledak-ledak dan mengutarakan semuanya pada Yeonjun sekarang.
“SAYA TAU SAYA EMANG PEDE, TAPI OM PASTI BERHARAP YANG BERDIRI SAMA OM DI ALTAR ITU SAYA, KAN? IYA, KAN?!”
“Kak Yeonjun!” Sunoo memanggilnya lagi tetapi Yeonjun hanya tetap menatap Beomgyu yang masih berdiri di sana dengan berani.
“SATU LAGI! EMANGNYA OM PIKIR SELAMA INI KITA KENAL BERBULAN-BULAN CUMA OM AJA GITU YANG MENDERITA?!”
Yeonjun tertegun, “Maksud kamu?”
“SAYA JUGA, OM! SAYA MIKIRIN OM DAN SELALU DENIAL! SAYA PUSING LIAT OM YANG GANTENG BANGET, BAPER SAMA OM YANG SELALU BAIK BANGET, DAN CEMBURU TOTAL LIAT OM DISUKAIN SAMA ORANG YANG JUGA BANYAK BANGET!!!”
“Beomgyu-”
“SAYA MENDERITA SAMA KAYAK OM! JADI TOLONG AKHIRI PENDERITAAN SAYA JUGA DAN JADILAH MILIK SAYA, OM YEONJUN!!!!!”
Para hadirin kembali riuh dengan keterkejutan setelah mendengar pengakuan Beomgyu. Melihat acara yang mulai tidak kondusif, Suho selaku ayah dari Sunoo langsung memerintah para bodyguard di sekelilingnya.
“Apa yang kalian lakukan?! Cepat tangkap anak itu dan bawa dia pergi dari sini!”
Dalam hitungan detik Beomgyu sudah dihampiri oleh mereka dan mulai ditarik untuk keluar. Beomgyu tentu saja meronta-ronta untuk dilepaskan, tatapannya mengarah pada Yeonjun yang masih juga belum memutus kontak mata dengannya.
“Lepasin gue! Lepasin! Ah! OM YEONJUN!!!”
“BEOMGYU!!!”
“OM YEONJUNN!!!”
“BEOMGYUU!!!”
“OM YEONJUNNN!!!”
“BEOMGYUUUU!!!”
“ADUUUHHH!!! INI NGAPA PADA SAUT-SAUTAN DOANG, KEJAR DONGG!!!!”
Kefrustasiannya Soobin mewakili perasaan Taehyun dan Hueningkai yang juga mengharapkan keduanya segera dipersatukan.
Yeonjun akhirnya menoleh ke arah Taehyung yang tak jauh darinya, dan betapa leganya ketika ia melihat Taehyung mengangguk dengan senyum haru pertanda bahwa ia menyetujui apa pun keputusan yang akan Yeonjun lakukan setelah ini.
“Terima kasih, Papa.”
Yeonjun bersiap untuk berlari mengejar Beomgyu sebelum lengannya ditahan oleh tangan yang tidak lain dan tidak bukan adalah milik Sunoo, calon pengantinnya yang sekarang tengah menahan tangis.
“Sunoo …”
Sunoo menahan tangan Yeonjun, ia menggeleng, meminta Yeonjun untuk tidak berlari mengejar Beomgyu dan tetap bersamanya. Tetapi ketika ia melihat mata Yeonjun yang menunjukkan rasa bersalah padanya membuat Sunoo kembali mengingat ucapan Yeonjun beberapa jam yang lalu sebelum acara dimulai.
“Sunoo, apakah kamu benar merasa bahwa menikah dengan saya saja akan membuat kamu bahagia meski saya tidak mencintai kamu?”
Sunoo tahu, Sunoo sangat tahu Yeonjun mencintai Beomgyu. Tetapi ia juga tidak ingin membuat Yeonjun sakit hati terlalu jauh karena perjuangan cintanya untuk Beomgyu disia-siakan. Di sini ada dirinya yang juga mencintai Yeonjun dan ingin memberinya begitu banyak cinta dan kebahagiaan.
Namun, sekali lagi Sunoo juga tahu, meski ia memberikan kebahagiaan dan cinta yang begitu banyak untuk Yeonjun, pria itu hanya akan menerima cinta dan kebahagiaan dari orang yang juga dicintainya.
Dan kini ketika cinta itu ternyata saling berbalas, lantas Sunoo harus bagaimana?
“Apa kamu mau menghabiskan hidup kamu hanya untuk mencintai tanpa dicintai?”
Pegangan tangan Sunoo pada lengan Yeonjun pun mengendur perlahan, ia bisa melihat sinar mata Yeonjun yang selama ini redup ketika bersamanya kini kembali muncul, dan Sunoo sadar bahwa detik itu juga ia harus merelakan Yeonjun untuk mengejar kebahagiannya sendiri, bukan justru terjebak dengan kebahagiaan fana miliknya.
“Terima kasih, Sunoo.”
Air mata Sunoo menetes begitu ucapan lembut tersebut keluar dari Yeonjun yang juga menatapnya dengan haru sebelum pria itu kini berlari untuk mengejar Beomgyu. Sunoo mulai terisak, tetapi ia juga sedikit bangga karena berhasil mengalahkan egonya untuk saat ini demi orang yang dicintainya.
Yeonjun langsung berlari mengejar Beomgyu dan Beomgyu juga sekuat tenaga menghantam para bodyguard tersebut dengan kepala kelinci yang super besar ini. Ia berhasil meloloskan diri dan juga ikut berlari ke arah Yeonjun, tetapi karena beban tubuhnya ini membuat ia tak sengaja justru menabrak Yeonjun dan berakhir membuat mereka jatuh dengan posisi dirinya menimpa yang lebih tua.
“Aduh! Aww, maaf Om ini kostumnya berat dan kegedean jadi ketiban, deh …”
Yeonjun tertawa pelan sambil meraih telinga kelinci Beomgyu di atasnya, “Kenapa kamu juga memakai kostum kelinci gembul ini lagi?”
“Biar Om Yeonjun naksir sama saya lagi seperti hari pertama kita ketemu?” Beomgyu tersenyum lebar, “Hari ketika penderitaan Om dimulai, dan sekarang penderitaan Om juga akan berakhir.”
Yeonjun ikut tersenyum tak kalah lebar, keduanya masih asyik dengan dunianya sampai-sampai yang lain dilupakan seakan dunia hanya milik mereka sementara yang lain mengontrak.
“EHEM!!! INI PARA HADIRIN MASIH ADA LOHHHHH~”
Suara Hueningkai yang tak kalah lantang langsung membuat satu ruangan ikut tertawa sekaligus menyadarkan Yeonjun dan Beomgyu saat itu juga. Beomgyu bangun dibantu oleh Yeonjun dengan tautan tangan yang tidak dilepaskan.
“Kamu siap?”
Yeonjun melirik altar, sementara Beomgyu mengangguk malu-malu. “Saya siap.”
“Choi Beomgyu. Saya menerima engkau menjadi suami saya yang sah dan satu-satunya. Saya berjanji setia kepadamu dalam untung dan malang, di waktu sehat dan sakit, dan saya mau mencintai dan menghormati engkau seumur hidup sampai maut memisahkan.”
“Choi Yeonjun. Saya menerima engkau menjadi suami saya yang sah dan satu-satunya. Saya berjanji setia kepadamu dalam untung dan malang, di waktu sehat dan sakit, dan saya mau mencintai dan menghormati engkau seumur hidup sampai maut memisahkan.”
Ketika kedua cincin sudah tersemat di jari manis masing-masing, saat itu pula sorak sorai hadirin yang berbahagia terdengar. Taehyung mengusap air mata bahagianya sambil bertepuk tangan, akhirnya Yeonjun menemukan kebahagiaan yang selama ini sudah ia harapkan.
Taehyun membuat suara peluit dengan tangannya, sementara Soobin asyik berpelukan sambil menangis haru dengan Hueningkai. Omong-omong cincin tersebut baru saja mereka pilih beberapa saat sebelum mereka mengucap janji suci, penjual cincin itu sendiri yang diminta untuk hadir langsung di tempat karena tidak mungkin menggunakan cincin yang akan dipakai Sunoo, kan?
Lagi pula Sunoo dan keluarga juga sudah memilih untuk berdamai, tidak ada rasa malu atau apa pun, mereka sepakat untuk ini semua bahkan Taehyung dan Yeonjun memutuskan untuk menggantikan rugi sebanyak apa pun yang mereka minta. Jadi, kedua belah pihak bisa saling tenang tanpa adanya pertikaian apa pun.
“ADUHHHH!! UDAH DONG JANGAN SENYUM-SENYUM TERUS AYO DICIUMMM!!!”
Beomgyu hampir saja tersedak, ia menatap Soobin dengan wajah semerah tomat, “Soobin elu bacot banget asli,”
Tetapi tubuh Beomgyu merinding ketika kedua pipinya diraih Yeonjun sehingga membuat mereka kembali bertatapan. Pendeta juga sudah mempersilakan mereka untuk saling mencium pasangan, tentu saja mau tak mau Beomgyu akan melakukannya di hadapan semua orang.
Yeonjun mengecup kening Beomgyu terlebih dahulu, dan tanpa menunggu lagi langsung ia pertemukan kedua bibir mereka dalam ciuman mesra penuh rasa cinta. Beomgyu memejamkan matanya, begitu pula Yeonjun, biar indra lain yang mewakili bagaimana bahagia dan bersyukurnya Yeonjun dan Beomgyu saat ini.
“Terima kasih telah mengakhiri penderitaan saya, Choi Beomgyu.”
Ciuman itu terlepas sejenak dan Beomgyu langsung menggelengkan kepalanya, “Ralat,”
Ia mengecup kilat bibir Yeonjun lebih berani, dan kali ini langsung memeluk Yeonjun untuk menyembunyikan wajahnya yang sudah semerah tomat.
“Terima kasih telah mengakhiri penderitaan kita, Choi Yeonjun.” []
© 2022, moawaua.