[🌸] Panik
Subuh itu satu anggota klub mendadak panik hingga semuanya terpaksa keluar dari tenda. Ada yang masih mengantuk hingga tidur berdiri, ada juga yang masih bertempelkan masker di wajahnya. Beberapa yang lain matanya langsung tertuju pada Yeonjun yang juga baru keluar dengan wajah sangat panik.
“Ilang dari jam berapa? Kok bisa?”
Taehyun menatapnya kesal, “Mana gua tau, sejak balik dari ngejar lu itu anak jadi gak senyum sama sekali,”
“Terus lo nyalahin gua?”
“Ya nyalahin siapa lagi?! Lu itu suaminya, anjing!”
Taehyun membentak Yeonjun, yang dibentak tentu saja tak mau kalah, “Gua ga setenda sama dia harusnya lo yang ada di tendanya yang lebih tahu!”
“Tapi kalo bukan karena lu yang cuek dan bikin dia sedih pasti dia gabakal kabur!”
Yeonjun seakan ditampar dengan kenyataan tersebut. Benar, Taehyun benar. Jika bukan karena kelalaiannya yang ke sekian kali pasti Beomgyu akan baik-baik saja. Ini semua benar salah Yeonjun yang kembali bertindak gegabah dan selalu menyakiti Beomgyu.
Yeonjun tidak mengerti, tapi jujur dunianya serasa ingin hancur mengetahui Beomgyu menghilang dari sisinya sekarang.
Soobin mulai merelai mereka berdua, “Lo berdua kenapa jadi berantem!? Beomgyu masih belum ketemu, gua ngeri dia kebawa omba-”
“Lo jangan asal ngomong, bangsat!” bantah Yeonjun.
“Kok lo jadi ngegas ke gua juga!? Ngajak ribut?”
Lucas hanya menatap pertengkaran di depannya dengan geli, walau aslinya ia juga sama paniknya. Ia memang mengharapkan adanya pertikaian di antara mereka terutama pihak Yeonjun yang mungkin akan berkelahi dengannya, tetapi nyatanya ini terlalu berlebihan, ia tidak menyangka bahwa justru Beomgyu lah yang menghilang.
“Njun, lu tenangin dulu pikiran lu, lu lagi dibawa emosi dan-”
“Beomgyu ilang anjing gimana gua bisa tena-”
“SABAR BANGSAT GUA LAGI NGOMONG!”
Changbin menampar pelan pipi Yeonjun, dan seperti biasa, karena Changbin yang paling galak di gengnya Yeonjun jadi sedikit menurut. Soobin dan Taehyun yang masih kesal terhadap Yeonjun pun ikut mengatur napas mereka yang sudah berada di puncak emosi.
“Ini gua bawain air deh lu tenang dulu, gak biasanya lu marah-marah kayak gini,” Woojin juga datang dengan sebotol air mineral yang langsung Yeonjun terima. Bukan untuk diminum melainkan ia sirami ke kepalanya.
“Kita semua juga khawatir Beomgyu bakal kenapa-kenapa, terutama lo, tapi tolong jangan dibawa emosi berlebihan.”
Changbin benar, akhirnya Yeonjun pun menarik napasnya panjang lalu mengembuskannya perlahan. Kini ia menatap Taehyun dan Soobin yang menatapnya sinis, tetapi itu hanya sedetik sebelum mereka berdua terkejut saat Yeonjun membungkukkan tubuhnya 90 derajat ke arah mereka.
“Maafin gua, Taehyun, Soobin. Gua lagi emosi, lo bener di sini yang paling salah gua.”
Soobin mendadak panik, “Udeh, udeh, gua juga gak marah kok cuma kesel doang,”
“Iya dimaafin, lo pikir dengan lo suaminya cuma lo doang yang paling khawatirin dia? Gua juga khawatir banget kali,” Taehyun menambahkan.
Yeonjun pun menegakkan tubuhnya kembali. Nyatanya ia juga bersyukur dikelilingi oleh orang-orang seperti mereka yang masih mau memaafkan perbuatannya dan juga mengkhawatirkan sosok yang ia sayangi. Pemuda bermargai Choi itu pun akhirnya menghadap ke arah mereka semua, fokus terhadap kronologis hilangnya Beomgyu harus kembali dibicarakan.
“Oke, balik ke topik. Jadi gimana bisa dia ilang? Ada yang terakhir liat dia masih ada di tenda?”
Kai yang sedari tadi menatap cemas ke arah mereka semua pun mengangkat tangannya, “Ada! Jadi kita emang sempet liat dia juga tidur sama aku, Tyun, dan Ayen, tapi pas tadi aku bangun karena kebelet pipis, aku mau minta temenin dia, taunya Beomgyunya udah gak ada,”
“Terus lo semua udah nyari dia di mana? Ke tenda lain?”
“Ya masa suami lu diumpetin sih, udah tau mereka aja dipaksa bangun sekarang biar kita cek satu-satu tendanya,” Soobin menghela napas gusar, “di daerah pantai sampe parkiran mobil kita juga gaada, bahkan hapenya juga ditinggal,”
Mendengar itu langsung membuat Yeonjun menjambak rambutnya kasar. Ini semua tidak bisa dibiarkan begitu saja dan harus ditindak lanjuti. Beberapa detik kemudian ia menatap ke arah mereka semua dengan tajam.
“Gak ada dari satu pun lo semua yang boleh lapor ke bokap gua atau bahkan sampe masuk berita. Kalo sampe ketauan, jangan harap lo pada bisa kuliah di HYBE lagi.”
Ancaman Yeonjun membuat mereka seketika membeku. Karena baru saja salah satu dari mereka ada yang ingin menyebarkannya ke twitter. Yeonjun juga segera mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi seseorang. Ia tidak bisa diam saja seperti orang bodoh, ini semua jelas salahnya Beomgyu bisa sampai menghilang dan ia harus sangat bertanggung jawab akan hal itu. Yeonjun tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri jika suaminya itu sampai terkena masalah.
“Selamat pagi, tuan Yeonjun, ada-”
“Darurat. Beomgyu hilang di lokasi yang sudah saya kirim. Sebar 100 detektif dan polisi kalo perlu lebih. Satu lagi, jangan sampe Papa tau. Sekarang.” []
© 2021, moawaua.