[🌸] Rahasia
Jadwal kelas yang sama walau berbeda jurusan membuat Yeonjun dan Beomgyu terpaksa harus pergi ke kampus dalam mobil yang sama. Beomgyu sendiri di dalam mobil hanya menatap ke jendela, sementara Yeonjun asyik mendengarkan lagu dengan earphonenya.
Beomgyu masih kesal terhadap Yeonjun yang tidak membantunya, ia tidak ingin berbicara dulu pada lelaki itu. Sedangkan Yeonjun tidak juga berusaha untuk membujuknya. Untuk apa memangnya?
“Tuan muda, kita sudah sampai.”
“Ah, iya. Terima kasih, Pak.”
Sebelum Beomgyu sempat membuka pintu mobil, seorang bodyguard lebih dulu melakukannya. Hingga pemandangan yang pertama kali Beomgyu lihat adalah banyaknya orang yang ternyata sudah berkumpul untuk menunggunya keluar dari mobil.
“Ini apaan gila?” gumam Yeonjun sedikit risih.
“Anjay manten baru!” teriak Soobin yang tak jauh dari sana, bersama Hyunjin, Changbin, dan juga Woojin.
Sementara Hueningkai dan Taehyun hanya menertawakan tingkah Beomgyu yang sedang bingung dengan keadaan saat ini. Bahkan Jeongin yang biasanya hanya tersenyum juga ikut tertawa ketika tiba-tiba Beomgyu yang biasanya jahil itu sekarang sedang sibuk kewalahan dimintai tanda tangan oleh mahasiswa tidak dikenal.
“Kak Beomgyu boleh minta foto, gak? Sekali aja!”
“Eh? Kok aku?”
Yeonjun menatapnya geli dan sedikit berbisik, “Baru pertama kali jadi artis dadakan, nih?”
Pemuda manis itu hanya meliriknya sekilas, kemudian mengalungkan lengannya pada lengan Yeonjun untuk ikut berfoto, “Boleh, sama suamiku juga, ya?”
Yeonjun melotot tidak terima, tapi ini pembalasan Beomgyu karena sudah meledeknya. Alhasil, keduanya berusaha tersenyum secara terpaksa ke arah kamera agar terlihat serasi. Teriakan gemas tentu saja semakin banyak, sepertinya orang-orang juga sudah mulai menyukai pasangan ini.
“Mau lepas atau gua cium di sini?”
Ancaman itu membuat Beomgyu reflek melepaskannya, akhirnya dengan isyarat Yeonjun pada sang bodyguard, kerumunan tersebut segera disingkirkan untuk membuka jalan kepada mereka berdua hingga selamat sampai di fakultas dan kelas masing-masing.
Jarak antara fakultas teknik dan ilmu budaya memang tidak terlalu berjauhan jadi keduanya berpisah di pertigaan jalan kampus.
“Beomgyu!!!”
Hueningkai langsung menyambut Beomgyu dan memasangkan mahkota bunga pada kepalanya. Ternyata teman-teman di kelas pun sudah menyiapkan perayaan kecil-kecilan untuk pernikahan yang menurut Beomgyu sia-sia. Karena pernikahan ini bukanlah seperti yang ia inginkan.
“Sorry kalo kamu gak nyaman, tapi temen-teman kita kan gak tau aslinya gimana, gapapa, ya?” bisik Jeongin yang berada di sebelah Kai.
Beomgyu mengangguk mengerti, kemudian menatap teman-temannya yang berjalan mendekat untuk bersalaman dengannya, mengucapkan selamat. Beomgyu sangat disukai oleh teman kelasnya karena pribadi ia yang menyenangkan, oleh karena itu mereka ikut senang dengan pernikahan Beomgyu yang mungkin sudah diketahui oleh satu negara ini.
“Udah, udah, Gyunya capek mau duduk dulu, tenang aja semua kebagian salaman, temen kita ini bukan artis,”
“Heh!” Beomgyu menyikut pinggang Taehyun pelan.
Mereka berempat pun akhirnya duduk di bangku masing-masing, tapi pembicaraan soal pernikahan Beomgyu dan Yeonjun tetaplah menjadi topik utamanya.
“Aku kek ga nyangka juga loh, Gyu. Kok bisa-bisanya ya kamu beneran nikah sama si Yeonjun yang sering berantem sama kamu itu,” ucap Kai tak habis pikir.
“Kamu aja ga nyangka, gimana aku. Kalo bukan karena Ayah sama Yayah juga aku udah nolak berat kali.”
“Lo udah diapa-apain belum sama si Yeonjun?”
Beomgyu menatap Taehyun sinis, “Kita aja gak saling suka, aku juga udah buat perjanjian sama dia kok, kalo kita bakal cerai nanti.”
“HAH?! CE-”
Lebih dulu Jeongin menutup mulut Kai, kemudian berbisik menatap Beomgyu, “Bercanda kamu?”
“Sama sekali enggak. Lagian kan kita tau kok itu keputusan yang baik untuk kita juga. Untuk sekarang mah jalanin seperti biasa aja,”
“Kalo sampe baper?” balas Taehyun.
Beomgyu bergidik, “Ihh, jangan sampe gila!”
Waktu kuliah pun berjalan dengan lancar setelahnya, bahkan bagi Beomgyu terasa lebih cepat, atau karena ia lebih tidak ingin berada di rumah barunya ketimbang di kampus? Biasanya Beomgyu ingin cepat-cepat pulang atau bermain bersama temannya, tetapi sekarang terbalik. Hidupnya benar-benar berubah.
Untung saja Beomgyu punya kegiatan lain di kampus yaitu klub dance, walau ada Yeonjun juga di sana, tetapi tetap saja setidaknya ia bisa menghabiskan waktu lebih banyak di luar ketimbang rumah.
Teman-teman satu klubnya tidak terlalu menyambut pernikahan mereka seperti di kelas Beomgyu tadi, tetapi tetap memberi mereka berdua selamat, bahkan karena itu pula Yeonjun jadi mentraktir mereka semua. Hm, pencitraan.
“Kok kalian masih aja mau ke kampus sih? Padahal kan bisa aja honeymoon dulu selama seminggu minimal,” ucap Hyunjin pada Beomgyu, karena Yeonjun masih di luar ketika mereka sekarang asyik makan-makan.
“Males.” jawab Beomgyu seadanya, “Kalian juga tau kita gak saling suka, kan? Mana ada honeymoon, yang ada aku ditinggal dia sendirian di luar negeri nanti.”
“Bener juga, si Yeonjun bocah kurang ajar emang.” timpal Woojin yang asyik mengunyah pizza traktiran itu.
Takut topiknya semakin melenceng, Beomgyu pun segera izin ke toilet. Mereka semua sih enak hanya sekadar menyarankan, tidak tahu saja apa yang Beomgyu dan Yeonjun rasakan saat ini.
Beomgyu mempercepat jalannya menuju toilet, tapi baru seperempat jalan ia memasuki lorong di sana, matanya lebih dulu menangkap siluet Yeonjun bersama sosok pemuda lain yang Beomgyu tidak bisa lihat siapa orangnya.
“Yeonjun ngapain?” bisiknya, berakhir mengintip di balik tembok.
“Kemarin lancar?”
Suara itu tidak asing untuk Beomgyu, tapi siapa? Mereka juga sepertinya sedang membahas pernikahan keduanya. Beomgyu semakin menajamkan pendengarannya hingga kali ini terdengar suara Yeonjun yang membalas ucapan orang tersebut.
“Lancar.”
“Maaf, ya. Aku gak bisa dateng di pernikahan kamu.”
“Gapapa kok, ga penting juga,” bisa Beomgyu lihat Yeonjun tersenyum kecut meski samar, “andai waktu itu lo setuju, pasti gua bisa batalin pernikahan paksa ini.”
Beomgyu tidak mengerti. Tak ingin mendengar pembicaraan itu lebih jauh, ia pun terpaksa kembali dengan dada yang mendadak sesak. Pembicaraan tersebut sudah dapat disimpulkan olehnya sendiri, dan ia tidak menyangka ada hal penting yang disembunyikan Yeonjun darinya ketika mereka sudah menikah dan menjalani satu hari bersama.
“Jadi ... Yeonjun, kamu punya pacar?” []
© 2021, moawaua.